Manajemen Waktu Belajar Di Sekolah

  1. A.    Pengertian Manajemen Waktu

 

Manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya (Atkinson, 1994). Orr (dalam Atkinson, 1994) mengemukakan bahwa manajemen waktu sebagai kemampuan menggunakan waktu secara manfaattif dan efisien untuk memperoleh manfaat yang maksimal.

Lebih lanjut Haynes (1994) menyatakan bahwa manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dengan memanfaatkan analisis dan perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan manfaattivitas dan efisiensi.

Higgins (dalam Atkinson, 1994) mendefinisikan manajemen waktu sebagai proses untuk menjadikan waktu lebih produktif, dengan cara mengatur apa yang dilakukan dalam waktu tersebut. Hal serupa juga dikemukakan oleh Forsyth (2009) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah manfaattifitas dan efisiensi juga produktivitas.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah suatu kemampuan menggunakan waktu secara manfaattif dan efisien sehingga tercapai.

 

Macan dkk (dalam Taylor, 1990) mengemukakan bahwa manajemen waktu tiap individu berbeda dengan individu lainnya, hal tersebut dikarenakan adanya faktor- faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Usia

Hasil penelitian Macan dkk. (dalam Taylor, 1990) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan manajemen waktu. Semakin tinggi usia seseorang maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya, sebaliknya semakin rendahnya usia seseorang maka semakin kurang kemampuan manajemen waktunya.

b. Jenis kelamin

Macan, dkk (Taylor, 1990) juga berpendapat bahwa apabila wanita mempunyai waktu luang, maka wanita lebih suka mengisi waktu luang tersebut dengan melakukan pembelajaran yang ringan daripada bersantai-santai. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hampir seluruh waktunya cenderung digunakan untuk diisi dengan berbagai macam aktivitas.

Lebih lanjut Srijanti (2007) mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu yaitu :

  1.  Adanya target yang jelas

Dengan adanya target pencapaian maka hidup akan lebih terarah dan waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

  1. Adanya prioritas belajar

Individu dapat menjalankan manajemen waktu dengan baik akan mencurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkannya. Adanya prioritas dalam belajar merupakan salah satu faktor utama yang membuat individu berhasil melakukan pembelajaran dengan baik.

  1. Penundaan belajar

Kebiasaan menunda belajar seringkali menyebabkan kehabisan waktu dan tenaga saat akan mengerjakannya. Sehingga bila dipaksakan melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan sia-sia .

 

d. Pendelegasian tugas

Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pembelajaran selesai dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Perlu kiranya di ingat bahwa pembelajaran yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika pembelajaran tersebut tidak yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengan tetap diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan pembelajaran, waktu yang ada dapat di gunakan melakukan pembelajaran lain yang lebih berkualitas disamping dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita kasih tugas.

e. Penataan ruang belajar

Ruang belajar yang membosankan dapat membuat pembelajar kurang merasa nyaman dalam melakukan suatu proses belajarannya sehingga dapat mengakibatkan sulitnya mendapat hasil belajar yang baik.

 

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia, jenis kelamin, adanya target yang jelas, adanya prioritas belajar, penundaan pembelajaran, pendelegasian tugas, penataan ruang belajar.

 

  1. Pengertian Belajar

Konsep tentang Belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi. Berikut disajikan pengertian tentang belajar.

  1. Gage dan Berliner (1983:252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organism mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
  2. Morgan et.al (1986:140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil praktik atau pengalaman.
  3. Slavin (1994:152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
  4. Gagne(1977:3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan

 

 

  1. C.    Fungsi Manajemen Waktu

 

Orr dan Tracy (1997) mengatakan bahwa manfaat-manfaat dari manajemen waktu terbagi menjadi 10 macam yaitu :

  1. Dapat meningkatkan keteraturan hidup, percaya diri dan disiplin.
  2. Dapat meningkatkan kualitas kehidupan diluar jam belajar.
  3. Dapat meningkatnya kepuasan belajar pada individu.
  4. Dapat mengurangi kesalahan yang dibuat dalam pembelajaran.
  5. Dapat mengurangi jumlah krisis belajar yang dihadapi individu.
  6. Menurunnya tingkat stress pada individu.
  7. Dapat menyelesaikan lebih banyak pembelajaran dan diperolehnya prestasi belajar yang baik. Dapat meningkatkan kecepatan belajar.
  8. Dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas belajar.

Sedangkan Forsyth (2009) mengemukakan bahwa dampak dari penggunaan manajemen waktu, antara lain :

  1. Memiliki prioritas yang jelas dalam belajar.
  2. Dapat mengurangi keterlambatan dan kasalahan dalam belajar.
  3. Dapat tepat waktu dalam melakukan suatu pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kepuasan belajar.
  4. Memiliki kemampuan untuk tetap berkonsentrasi terhadap pembelajaran sehingga dapat meningkatkan produktivitas belajar yang baik.
  5. Dapat melatih kebiasaan disiplin untuk hal-hal yang berhubungan dengan waktu sehingga pembelajaran yang dilakukan akan lebih efisien.

 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa begitu banyak manfaat-manfaat yang dihasilkan dari penggunaan manajemen waktu antara lain, individu dapat meningkatkan keteraturan hidup, percaya diri dan disiplin, meningkatkan kualitas kehidupan diluar jam belajar, meningkatnya kepuasan belajar pada individu, dapat menyelesaikan lebih banyak pembelajaran dan diperolehnya prestasi belajar yang baik, dapat meningkatkan kecepatan belajar, dapat mengurangi kesalahan yang dibuat dalam pembelajaran, mengurangi jumlah krisis yang dihadapi individu, menurunnya tingkat stress pada individu, memiliki prioritas yang jelas dalam belajar, memiliki kemampuan untuk tetap berkonsentrasi terhadap pembelajaran sehingga dapat meningkatkan produktivitas belajar yang baik, dapat melatih kebiasaan disiplin untuk hal-hal yang berhubungan dengan waktu sehingga pembelajaran yang dilakukan akan lebih efisien.

 

  1. D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Waktu

Macan dkk (dalam Taylor, 1990) mengemukakan bahwa manajemen waktu tiap individu berbeda dengan individu lainnya, hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

  1.  Usia

Hasil penelitian Macan dkk. (dalam Taylor, 1990) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan manajemen waktu. Semakin tinggi usia seseorang maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya, sebaliknya semakin rendahnya usia seseorang maka semakin kurang kemampuan manajemen waktunya.

  1. Jenis kelamin

Macan, dkk (Taylor, 1990) juga berpendapat bahwa apabila wanita mempunyai waktu luang, maka wanita lebih suka mengisi waktu luang tersebut dengan melakukan proses belajar yang ringan daripada bersantai-santai. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hampir seluruh waktunya cenderung digunakan untuk diisi dengan berbagai macam aktivitas.

Lebih lanjut Srijanti (2007) mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu yaitu :

  1. Adanya target yang jelas

Dengan adanya target pencapaian maka hidup akan lebih terarah dan waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

  1.  Adanya prioritas belajar

Individu dapat menjalankan manajemen waktu dengan baik akan mencurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkannya. Adanya prioritas dalam bebelajar merupakan salah satu faktor utama yang membuat individu berhasil melakukan proses belajar dengan baik.

 

  1. Penundaan proses belajar

Kebiasaan menunda proses belajar seringkali menyebabkan kehabisan waktu dan tenaga saat akan mengerjakannya. Sehingga bila dipaksakan melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan sia-sia

  1. Pendelegasian tugas

Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua proses belajar selesai dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Perlu kiranya di ingat bahwa proses belajar yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika proses belajar tersebut tidak yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengan tetap diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan proses belajar, waktu yang ada dapat di gunakan melakukan proses belajar lain yang lebih berkualitas disamping dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita kasih tugas.

  1. Penataan ruang belajar

Ruang belajar yang membosankan dapat membuat pebelajar kurang merasa nyaman dalam melakukan suatu proses belajarnya sehingga dapat mengakibatkan sulitnya mendapat hasil belajar yang baik.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia, jenis kelamin, adanya target yang jelas, adanya prioritas belajar, penundaan proses belajar, pendelegasian tugas, penataan ruang belajar.

 

 

  1. E.      Kegiatan Manajemen Waktu Belajar Siswa di Rumah

Agar Anda dapat menggunakan waktu belajar secara efisien , Anda dapat mengikuti petunjuk dibawah ini.

  1. Susunlah daftar kegiatan belajar Anda. Anda dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang akan Anda lakukan pada hari itu. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan sekolah pada hari itu terutama tugas-tugas yang harus diselesaikan dirumah mencakup kegiatan belajar lainnya.jenis kegiatan belajar di rumah mencakup kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan belajar di rumah, yaitu mempelajari buku paket, menghafal buku pelajaran, mengerjakan pembelajaran rumah, memindah catatan, membuat rungkasan bahan pelajaran, mempersiapkan diri menghadapi ulangan, dan lain-lain. Setelah anda menentukan jenis kegiatan belajar, selajutnya Anda menentukan prioritas pelaksanaannya. Dari kegiatan terpenting berturut-turut sampai yang kurang penting .
  2. Mnetapkan waktu belajar. Masing-masing individu mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda. Ada individu yang bisa belajar dengan baik pada sore hari, ada yang pada malam hari, dan ada yang pagi hari. Dengan menetapkan waktu belajar tertentu sesuai dengan kondisi masing-masing individu, akan terbentuk kebiasaan belajar yang baik.
  3. Bertanyalah pada diri sendiri pelajaran apa yang sukar dan yang mudah dipahami.
  4. Pelajari lebih dahulu yang Anda anggap sukar.
  5. Mata pelajaran yang Anda anggap sukar, hendaknya dipelajari lebih lama agar betul-betul  disukai.
  6. Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.
  7. Buatlah satuan belajar selama satu jam. Umumnya,setiap babak waktu belajar antara 80 menit sampai 90 menit. Setelah Anda belajar kurang lebih satu jam, Anda dapat melakukan selingan belajar kurang lebih selama satu jam, Anda dapat melakukan selingan belajar antara 5 sampai 10 menit. Anda dapat melakukan selingan belajar makan-makan kecil, mendengarkan music atau melakukan gerakan kecil untuk meluruskan kaki sehingga selingan perlu Anda lakukan agar badan tetap segar dan tidak mudah lelah.
  8. Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan di kelas. Bacalah kembali pelajaran tersebut sebelum Anda menghadapi pelajaran berikutnya.
  9. Pelajarilah setiap mata pelajaran sesering mungkin. Belajar secara lebih intensif selama 1 jam  setiap hari lebih bermanfaat daripada belajar secara marathon 1 hari sebelum ujian berlangsung.
  10. Tidak menyia-nyiakan waktu luang.
  11. Mengganti  waktu belajar yang hilang.

Menyusun Jadwal Belajar

            Waktu untuk belajar di rumah sangatlah terbatas, namun banyak pelajaran yang harus dipelajari dan banyak kegiatan belajar yang harus diselesaikan. Agar dapat membagi dan menggunakan belajar dengan baik, dapat membuat jadwal belajar. Ada enam langkah untuk menyusun jadwal belajar di rumah.

  1. Catatlah semua pelajaran yang sudah pasti. Kegiatan ini meliputi kegiatan rutin di luar belajar, seperti makan, mandi, kegiatan belajar di sekolah, kegiatan keagamaan, kegiatan mengembangkan bakat, kegiatan les tambahan, dan istirahat.
  2. Menentukan untuk tidur. Menyediakan waktu tidur antara enam sampai delapan jam untuk tidur. Jika tidak mempunyai kegiatan di siang hari, dapat meluangkan waktu selama satu jam agar pada malam hari tidak merasa mengantuk saat belajar.
  3. Menentukan waktu makan, mandi, berpakaian, berhias, dll
  4. Menentukan waktu belajar (kurang lebih dua jam). Biasanya jumlah waktu untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah kurang lebih delapan jam. Untuk waktu belajar di rumah, dapat disusun sesuai dengan kebutuhandan kondisi masing-masing.
  5. Menentukan waktu untuk kegiatan lain seperti nonton televise, mengembangkan kegemaran (hobi), dan rekreasi (kurang lebih dua jam).
  6. Gunakan hari Minggu untuk kegiatan-kegiatan selain belajar.

Tinggalkan komentar